PASCAPERISTIWA ANGIN PUTING BELIUNG, KORBAN DI 3 KECAMATAN DI PAKPAK BHARAT BUTUH BERAS DAN SEMBAKO LAINNYA

PASCAPERISTIWA ANGIN PUTING BELIUNG, KORBAN DI 3 KECAMATAN DI PAKPAK BHARAT BUTUH BERAS DAN SEMBAKO LAINNYA
·         45 BANGUNAN RUSAK DITERJANG ANGIN, 1 WARGA TEWAS

SALAK : Suasana di Salak Pakpak Bharat pascaperistiwa angin puting beliung, kemarin, warga masih berkerumun melihat bangunan yang rusak diterjang angin.  (Foto SIB/Herry Suranta Surbakti)


 
Sidikalang (SIB)
            Pascaperistiwa angin puting beliung di Kabupaten Pakpak Bharat yang merusak 45 rumah dan bangunan di tiga kecamatan (Salak, Siempat Rube, Sitali Tellu Urang Julu) serta menewaskan seorang warga (Sekka Anakampun, 70, warga Siempat Rube), Jumat (24/2) siang kemarin, pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan para korban dirasa cukup mendesak.
            “Yang paling dibutuhkan itu beras dan sembako,” ujar Sekdakab Pakpak Bharat Drs Holler Sinamo MM, Sabtu kemarin saat dihubungi SIB.  Sebab, lanjutnya, hampir semua korban yang tidak bisa menempati rumahnya terpaksa diungsikan ke rumah keluarganya sehingga kebutuhan akan beras dan sembako lainnya jadi meningkat.
Keterangan dihimpun wartawan, peristiwa angin puting beliung itu terjadi Jumat siang sekitar pukul 14.30 WIB.  “Kejadiannya tidak lama, sekitar dua puluh menit, pas lagi hujan,” jelas Manik, seorang warga Salak, Pakpak Bharat.
Data dari Pemkab, di Kecamatan Salak 15 rumah warga rusak (5 rusak berat, 7 sedang, 5 ringan), 1 bangunan sekolah, 1 bangunan Polindes, di STTU Julu 18 rumah warga rusak, di Siempat Rube 1 warga meninggal, 12 rumah rusak (8 rusak sedang, 4 rusak ringan), 1 mesjid dan 1 gereja.  “Itu data sementara hasil pendataan kita kemarin,” jelas Sekdakab.
            Menurut Sekdakab, saat ini posko-posko di lokasi angin puting beliung difungsikan secara maksimal karena tenda-tenda pengungsian masih kosong akibat korban lebih memilih tinggal di rumah keluarganya.
            Sementara Dandim 0206/D Letkol Inf Benny Satria melalui Pasi Intel Dim Kapten Inf NG Tarigan mengatakan personil TNI masih disiagakan di lapangan untuk membantu warga.  “Karena kebanyakan rumah itu tidak bisa ditempati lagi karena rusaknya parah, anggota TNI masih di lapangan untuk membantu warga seperti membersihkan rumah yang porak-poranda,” jelasnya.
            Menurut Dandim, para korban sewarnya cepat diperhatikan dan ditangani pemerintah.  (T14)
 
Sumber : Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Minggu 26 Februari 2012 Halaman 1.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perayaan Natal Lansia PGI Se-Provinsi Riau di HKBP Maranatha Pekanbaru Penuh Sukacita

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL