Mobil Toyota Hardtop Pickup Masuk Jurang di Sinar Pagi Dairi, 1 Tewas 5 Luka


Mobil Toyota Hardtop Pickup Masuk Jurang di Sinar Pagi Dairi, 1 Tewas 5 Luka

Sidikalang (SIB)
                Seorang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam peristiwa mobil Toyota Hardtop pick up masuk jurang, Senin (16/4) pagi di kawasan Desa Sinar Pagi Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.  Sinar pagi merupakan sebuah desa terpencil di Dairi, hanya dapat dijangkau dengan kenderaan bergardan dua karena akses jalan yang luar biasa parah dengan medan penuh tanjakan dan berbukit-bukit.
                Kapolres Dairi AKBP Enggar Pareanom SIK dikonfirmasi melalui Kasat Lantas AKP Misahnan, Selasa, membenarkan kejadian itu.  “Satu orang meninggal,” katanya dan mengatakan belum mengetahui nama dan identitas korban tewas tersebut.  “Anggota masih di sana, mobilnya juga belum diangkat karena Sinar Pagi kan jauh dan jalannya parah.”
                Keterangan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, korban yang mengalami luka parah dan ringan adalah Desli Manik (33), Linda Tumanggor (28), Oppu Junita br Hutagalung, boru Simbolon dan Dedi Solin.  Adapun korban tewas adalah bayi berumur 8 bulan, anak boru Simbolon tersebut.
                “Dari enam orang di dalam mobil itu, empat orang warga Desa Sinar Pagi sedangkan dua orang warga Desa Lae Itam (Kecamatan Siempat Nempu Hilir) yaitu korban bayi yang meninggal dan ibunya boru Simbolon yang mengalami luka.  Informasinya, satu orang korban meninggal, empat luka parah dan satu luka riangan, ” ujar Camat Tanah Pinem Robert H Ginting AP, MSi kepada wartawan melalui hubungan telepon, Selasa.
                Diperoleh informasi, mobil Hardtop pick up yang dikemudikan sopir Tongam Sitanggang itu saat kejadian, Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, melaju dari arah Desa Sinar Pagi menuju Desa Pardomuan Kecamatan Siempat Nempu Hilir.  Setiba di TKP, diduga sopir Sitanggang tidak dapat menguasai kenderaan akibat kondisi jalan tanah yang licin dan turunan. Mobil sempat oleng sebelum terguling dan masuk jurang.  “Hasil panenan (yang tadinya dibawa dalam mobil) kami juga hancur berserakan,” ujar Linda Tumanggor di RSUD Sidikalang. Hasil panenan yang sedianya hendak dijual di pasar di Pardomuan itu antara lain jagung, kopi dan cabe. Selain menjual hasil panen, biasanya warga juga sekaligus berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. (T14)

SUMBER : Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Rabu 18 April 2012, Halaman 6.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Novalina br Purba Siswi SMAN 1 Sidikalang Belum Terungkap

DIHADIRI LIMA RIBU ORANG, PUNCAK PERAYAAN PESTA JUBILEUM 50 TAHUN GKPPD SUMBUL PENUH SUKACITA

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL