THE WINNER TAKES IT ALL
THE WINNER TAKES IT ALL
Sebagai penggemar tim-tim Jerman, menyedihkan sekaligus menjengkelkan melihat Bayern Muenchen takluk oleh Chelsea pada final Liga Champion, Minggu dinihari tadi.
Menyedihkan karena pasukan "FC Hollywood" tampak begitu terpukul kalah di kandang sendiri. Alih-alih berjalan dengan kepala tegak, pemain Bayern malah menunduk dalam-dalam dan terlihat (seperti) menangis!
Tapi itulah harga yang harus dibayar akibat begitu seringnya pemain Bayern menyia-nyiakan peluang pada 2x45 menit waktu normal plus 2x15 extra time. Mario Gomez, Franc Ribbery, Arjen Robben dan Thomas Mueller terlihat demikian gemar membuat peluang gol menjadi percuma. Dan itu menjengkelkan!
Selain itu keputusan Jupp Heynckes mengganti Mueller dengan Van Buyten (hanya beberapa saat setelah Mueller membawa Muenchen unggul) sebenarnya adalah perjudian yang tak perlu. Malah itu bisa disebut blunder. Terbukti, begitu Drogba menyamakan skor dan pertandingan dilanjutkan dengan extra time, serangan Bayern tak seapik sebelumnya. Tentu saja, sebab Van Buyten adalah pemain bertahan, sementara Mueller adalah second striker, gelandang serang.
Hal lain, barangkali bahwa pemain pengganti Bayern terbilang "jomplang" kualitasnya dengan starter. Ivica Olic masuk menggantikan Ribbery yang cedera, dan alur bola lewat permainan sayap di sisi kiripun jadi menurun drastis.
Ini beda jauh dengan Chelsea yang punya pemain pengganti tidak kalah jauh kualitasnya dibanding starter.
Begitulah. Selalu ada cerita di balik kekalahan dan atau kemenangan. Tapi satu hal yang pasti, tim yang kalah akan dilupakan.
The winner takes it all.
Sumber foto : bolanews.com (foto atas) dan duniasoccer.com (foto bawah)
Sebagai penggemar tim-tim Jerman, menyedihkan sekaligus menjengkelkan melihat Bayern Muenchen takluk oleh Chelsea pada final Liga Champion, Minggu dinihari tadi.
Menyedihkan karena pasukan "FC Hollywood" tampak begitu terpukul kalah di kandang sendiri. Alih-alih berjalan dengan kepala tegak, pemain Bayern malah menunduk dalam-dalam dan terlihat (seperti) menangis!
Tapi itulah harga yang harus dibayar akibat begitu seringnya pemain Bayern menyia-nyiakan peluang pada 2x45 menit waktu normal plus 2x15 extra time. Mario Gomez, Franc Ribbery, Arjen Robben dan Thomas Mueller terlihat demikian gemar membuat peluang gol menjadi percuma. Dan itu menjengkelkan!
Selain itu keputusan Jupp Heynckes mengganti Mueller dengan Van Buyten (hanya beberapa saat setelah Mueller membawa Muenchen unggul) sebenarnya adalah perjudian yang tak perlu. Malah itu bisa disebut blunder. Terbukti, begitu Drogba menyamakan skor dan pertandingan dilanjutkan dengan extra time, serangan Bayern tak seapik sebelumnya. Tentu saja, sebab Van Buyten adalah pemain bertahan, sementara Mueller adalah second striker, gelandang serang.
Hal lain, barangkali bahwa pemain pengganti Bayern terbilang "jomplang" kualitasnya dengan starter. Ivica Olic masuk menggantikan Ribbery yang cedera, dan alur bola lewat permainan sayap di sisi kiripun jadi menurun drastis.
Ini beda jauh dengan Chelsea yang punya pemain pengganti tidak kalah jauh kualitasnya dibanding starter.
Begitulah. Selalu ada cerita di balik kekalahan dan atau kemenangan. Tapi satu hal yang pasti, tim yang kalah akan dilupakan.
The winner takes it all.
Sumber foto : bolanews.com (foto atas) dan duniasoccer.com (foto bawah)
Komentar
Posting Komentar