18 Desa di Dairi Ikut Program P2IP Tahun 2012

18 Desa di Dairi Ikut Program P2IP Tahun 2012
·         Peroleh Rp 250 Juta untuk Pembangunan Fasilitas Pedesaan

Anggota DPR Ali Wongso Sinaga (kanan) didampingi Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi SH saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (30/7) di Sidikalang.

Sidikalang (SIB)
                Sebanyak 18 desa dari 8 kecamatan di Kabupaten Dairi memperoleh dana masing-masing Rp 250 juta dari APBN sebagai desa sasaran dalam program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (P2IP) tahun 2012.  Di Sumatera Utara sendiri terdapat 119 desa yang ikut dalam program nasional itu.
                Anggota DPR Ali Wongso Sinaga (F-PG) dalam pertemuan di ruang rapat Wakil Bupati Dairi di Sidikalang dalam rangkaian kunjungan reses, Senin (30/7) menyampaikan hal itu.  Pertemuan dipimpin Wakil Bupati Irwansyah Pasi SH, dihadiri para camat, kepala desa yang desanya ikut program P2IP, anggota DPRD Dairi Leonard Samosir BA, Dirut PDAM Tirtanciho Ir Rafael Ginting MTL dan undangan lainnya.
                Sesuai lampiran daftar desa sasaran yang diserahkan kepada wartawan, 18 desa tersebut yakni Desa Siboras, Bonian, Longkotan (Kecamatan Silima Pungga-pungga), Tanah Pinem, Lau Tawar (Kecamatan Tanah Pinem), Sarintonu, Lau Pak-pak (Tiga Lingga), Silalahi I, Silalahi III, Paropo I (Silahisabungan), Sileuh-leuh Parsaoran, Barisan Nauli (Sumbul), Berampu (Berampu), Kuta Tengah, Gunung Meriah, Sigambir-gambir (Siempat Nempu Hulu), Simanduma, Bukit Tinggi (Pegagan Hilir).
                “Ada 3 ribu desa yang ikut program ini tahun 2012, sementara jumlah desa di Indonesia mencapai hampir 80 ribu desa.  Dari 3 ribu desa itu, 199 desa di Sumut, dimana 99 di antaranya itu di daerah pemilihan III.  Untuk mencapai ini harus dilakukan lobby-lobby, tentunya,” kata Sinaga dan mengatakan ia telah mengeluarkan semacam surat edaran berisi tidak boleh ada pungutan dalam program ini.
                Anggota Komisi V DPR ini berharap selepas Lebaran sudah dapat dipastikan personil konsultan teknis kegiatan itu di masing-masing desa, karena tahap sosialisasi sudah dilakukan.  Hal itu dikatakannya sekaitan dengan penjelasan A Siregar dari konsultan kegiatan bahwa konsultan di masing-masing desa tersebut masih dalam tahap rekrutmen.
                Menurut informasi, dana Rp 250 juta tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas pedesaan seperti pembukaan jalan, penyediaan air bersih dan semacamnya, yang akan dilaksanakan organisasi masyarakat setempat (OMS).  Untuk tahun 2011, terdapat 22 desa dari 11 kecamatan di Dairi yang ikut program itu dan seluruhnya telah rampung 100 persen dengan pencairan dana yang juga sudah 100 persen.
                Sementara itu, Ali Wongso mengutip data BPS (Badan Pusat Statistik) mengatakan terdapat 15 ribu rumah tidak layak huni di Dairi.  “Karena itu pemerintah akan menganggarkan biaya Rp 6 juta per rumah untuk kegiatan bedah rumah, dengan demikian diharapkan pada 2014 mendatang tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni di Dairi.”  Namun menurutnya belum dapat dipastikan berapa kuota untuk bedah rumah di Dairi tahun ini, karena masih dalam proses. (B4)
Dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Selasa 31 Agustus 2012, halaman 6.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perayaan Natal Lansia PGI Se-Provinsi Riau di HKBP Maranatha Pekanbaru Penuh Sukacita

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL