Ketua KPU Dairi Meninggal Setelah Terjatuh saat Memasang Spanduk
Ketua KPU
Dairi Meninggal Setelah Terjatuh saat Memasang Spanduk
Sidikalang (SIB)
Ketua KPU Kabupaten Dairi Drs
Syahidan Bintang (46), warga Jalan Runding Kelurahan Sidiangkat Sidikalang meninggal
akibat terjatuh dari ketinggian sekitar 8 meter saat memasang spanduk di Jalan
Sisingamangaraja dekat persimpangan Jalan Pakpak Sidikalang, Rabu (29/8)
sekitar pukul 00.30 WIB. Sebelum terjatuh, Bintang diduga terkena setrum listrik.
Keterangan dihimpun, pada
Selasa malam itu Syahidan bersama beberapa temannya memasang spanduk tentang
kegiatan LKP (Lembaga Kebudayaan Pakpak).
Selain Ketua KPU, ia memang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar
LKP hasil musyawarah pada pertengahan Juli lalu. Sedianya pelantikan pengurus akan
dilaksanakan September mendatang.
Saat memasang spanduk di
TKP, Syahidan memanjat tiang papan reklame untuk memasangkan tali gantungan
spanduk. Setiba di atas, setahu
bagaimana ia kemudian jatuh terhempas ke tanah.
Temannya yang kaget melihat kejadian itu kemudian melarikan Syahidan ke
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Anggota KPU Dairi Asal
Padang yang tak lama setelah kejadian langsung datang ke RSUD Sidikalang,
kepada wartawan mengatakan tidak mengetahui secara pasti hasil visum yang
dikeluarkan dokter. “Tapi memang di
bagian dadanya ada terlihat bekas tanda seperti terbakar,” katanya.
Padang menjelaskan, pada
Selasa sore ia dan anggota KPU Dairi lainnya masih bertemu dengan Bintang di
kantor KPU. “Tidak ada tanda-tanda pas kemarin
itu, biasa saja. Cuma memang pas Lebaran
kedua saat silaturahmi, kami lihat beliau begitu lesu, mungkin terlalu capai
atau bagaimana,” jelasnya dan menambahkan, ia telah melaporkan hal itu kepada
Ketua KPU Provinsi Sumut dan pihak berkepentingan lainnya.
Soal pengaruh akibat
meninggalnya Bintang, menurut Padang pihak KPU belum bisa membahasnya karena
masih dalam suasana berduku.
Secara terpisah, Kepala
Seksi Jaringan PLN Ranting Sidikalang Tobok Hutagalung didampingi Kepala Seksi
Distribusi Marolem Hutagalung kepada pers, Rabu siang mengatakan, pada papan reklame di TKP memang terdapat arus
listrik. Sebab, pemilik papan reklame adalah
pelanggan dan punya meteran PLN, tapi di meteran itu ada dipasang miniatur sirkuit
breaker (MCB) atau sistem otomatis, jadi kalau ada korslet MCB langsung
bergerak memutus arus, paparnya dan menambahkan, pihak pemasang spanduk
tersebut sebelumnya tidak ada berkordinasi atau membuat pemberitahuan ke PLN soal
rencana pemasangan spanduk di lokasi.
Bintang yang juga dikenal aktif di kegiatan
agama itu meninggalkan seorang istri dan empat anak. (B4)
Dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Kamis, 30 Agustus 2012, halaman 1.
Komentar
Posting Komentar