Peringatan Hari Agraria Nasional ke-52 Tiga Kabupaten Dipusatkan di Sidikalang
Peringatan
Hari Agraria Nasional ke-52 Tiga Kabupaten Dipusatkan di Sidikalang
·
Antisipasi
Unjuk Rasa, Polisi Lakukan Pengamanan di Lokasi Upacara
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Dairi
Asli Dakhi (kanan) menyerahkan sertifikat tanah melalui Prona kepada warga,
Senin (24/9), dalam rangkaian upacara peringatan Hari Agraria Nasional ke-52
tingkat Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat yang dipusatkan di Sidikalang. (Foto SIB/Herry Suranta Surbakti)
Sidikalang (SIB)
Peringatan Hari Agraria Nasional ke-52 tingkat Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak
Bharat dipusatkan di Lapangan Sudirman Kompleks Asmil Sidikalang Kabupaten
Dairi, Senin (24/9), dalam suatu upacara diikuti para pejabat, pegawai dan staf
Kantor Pertanahan ketiga kabupaten itu. Kegiatan mendapat pengamanan
puluhan anggota Polres Dairi yang berjaga-jaga mengantisipasi aksi unjuk rasa
masalah tanah, meski ternyata tidak ada aksi oleh masyarakat.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Asli Dakhi SH MH (Kepala Kantor Pertanahan
Dairi) dengan Komandan Upacara Daniel Sinuhaji STTP. Upacara dirangkai
penyerahan sertifikat tanah melalui program nasional (Prona) dan sertifikat
aset pemerintahan secara simbolis oleh Dakhi, Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Karo Heddy Saragih dan Kepala Kantor Pertanahan Pakpak Bharat Drs
Rasmon Sinamo kepada 12 warga ketiga kabupaten itu serta perwakilan Pemkab
Dairi dan Pakpak Bharat, juga penyerahan Satya Lancana 30 dan 20 tahun kepada
lima pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat.
Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Hendarman Supandji dalam amanatnya
dibacakan Asli Dakhi mengatakan, BPN RI telah mencanangkan dan melaksanakan
lima program strategis yakni reforma agraria, penertiban tanah terlantar, legalisasi
aset, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, serta Larasita (kantor
pertanahan bergerak).
Untuk
mengontrol semua program dan kegiatan, sebutnya, telah dicanangkan tujuh tertib
(sapta tertib) yakni tertib administrasi, tertib anggaran, tertib perlengkapan,
tertib perkantoran, tertib kepegawaian, tertib disiplin kerja, tertib
moral. Adapun thema peringatan Hari Agraria Nasional dan Hari Tani
Nasional 2012 ialah ‘Dengan sapta tertib pertanahan kita tingkatkan pelayanan
masyarakat’.
KASUS
TANAH
Seusai
upacara, Kepala Kantor Pertanahan Dairi, Karo dan Pakpak Bharat kepada wartawan
mengatakan, terdapat 2.450 bidang tanah milik masyarakat dan 9 bidang aset
Pemkab Dairi yang diterbitkan sertifikatnya pada tahun 2012 ini, secara
simbolis diserahkan saat peringatan Hari Agraria Nasional kepada lima warga
ditambah perwakilan Pemkab. Di Tanah Karo, 2.000 bidang tanah, seluruhnya
melalui Prona, secara simbolis diserahkan tiga bidang kepada tiga warga.
Di Pakpak Bharat, target sertifikat Prona 400 bidang, plus 46 bidang aset
Pemkab.
Ditanya soal kasus tanah, yang disebutkan Kepala BPN RI saat ini sebanyak 4005
kasus di seluruh Indonesia, menurut ketiganya tidak ada di tiga daerah
itu. “Kasus tanah tidak ada atau tidak terdaftar, hanya mediasi saja,”
kata Dakhi sambil menjelaskan pengertian kasus menurut pengertian BPN.
Kalau soal tanah di Parbuluan? “Itu adalah antara para pengusaha tanah dengan
masyarakat, jadi BPN ini adalah untuk legalisasinya, belum sampai ke sana
ranahnya kita.”
Soal pendataan tanah terlantar, menurutnya dikhususkan pada tanah-tanah yang
telah diberikan hak guna usaha, tapi tidak diusahakan oleh pemegang HGU sesuai
rencana peruntukan. Di Tanah Karo ada dilaporkan dua, termasuk satu di
Kacinambun, tapi setelah diteliti ternyata tidak termasuk dalam tanah
terlantar. Sedangkan di Dairi, indikasi tanah terlantar ada satu pemegang
HGU yakni Mitra Dolok Hijau. “Belum diusahakannya (oleh Mitra Dolok
Hijau) sebagaimana yang diamanatkan oleh keputusan HGU yang diberikan, tapi itu
masih indikasi, belum ditetapkan oleh BPN,” jelas Dakhi.
Kata
kunci dari peringatan hari ini ialah kinerja untuk membantu kepentingan
masyarakat secara nasional. Kata kunci kedua ialah masalah perilaku seluruh
aparatur yang ada di ketiga kabupaten ini untuk tetap berorientasi pelayanan
kepada masyarakat dan itu terukur, selanjutnya bahwa kita tetap punya
integritas bagaimana agar tanah itu bisa dipergunakan untuk kesejahteraan
masyarakat, tandasnya. (B4)
Dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Kamis, 27 September 2012, halaman 6.
Dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Kamis, 27 September 2012, halaman 6.
Komentar
Posting Komentar