Bahaya Racun Pestisida

Petani Dairi Diingatkan soal Bahaya Racun Pestisida
 
Sidikalang (SIB)
            Para petani diingatkan terhadap bahaya racun pestisida. Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan  Ir Evi Naria mengatakan, efek  penggunaan pestisida membahayakan kesehatan.  Hampir setiap hari petani bergelut dengan  racun pestisida untuk  mengendalikan hama dan penyakit, karena itu pemakaian dosis harus sesuai anjuran.   
            Bukan hanya itu, belakangan ini pengendalian hama di sekeliling rumah kian kerap  mengandalkan pestisida. Semisal mengatasi kecoa dan  bermacam serangga. Takaran melebihi ketentuan, mesti dihindarkan. Dampaknya bisa menimbulkan berbagai penyakit atau masalah baru, katanya dalam acara pendidikan penyadaran petani akan bahaya pestisida di Desa Dolok Tolong Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, Sabtu (24/11).  Kegiatan diikuti sekitar 150 peserta dari beberapa dusun, diselenggarakan Lembaga Studi Pemantauan Lingkungan Medan (LSPL) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sumut.
Ia menyarankan agar petani dan masyarakat pengguna mematuhi sejumlah petunjuk. Diantaranya wajib pakai masker, membersihkan badan setelah bekerja pakai  air mengalir.
            Sesungguhnya, aplikasi pestisida anorganik perlu diminimalisasi. Selain memperhatikan resiko, secara umum harga di pasaran juga  dirasa mahal. Dia berpendapat, sebaiknya konsumen  beralih ke pestisida organik. Bahan kimia ini dibuat dari tumbuhan  dan mikro organisme.
 Suratno bersama Ir Kennedy Amin dari LSPL  menegaskan, sesungguhnya tidak ada pestisida yang aman, karenanya konsumen perlu menaati semua petunjuk. Jangan sesekali menaruh bahan kimia itu dekat makanan. Sempat lalai, bahaya menanti.  Sementara itu kepala desa setempat Hebron Pintu Batu mengatakan kegiatan itu bermanfaat banyak bagi masyarakat desanya yang kebanyakan merupakan petani.  (B4)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perayaan Natal Lansia PGI Se-Provinsi Riau di HKBP Maranatha Pekanbaru Penuh Sukacita

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL