Korban Longsor di Lae Logan Akhirnya Ditemukan


 Robinson Situmorang Korban Bencana Longsor di Lae Logan Akhirnya Ditemukan Tewas




            Robinson Situmorang (40), warga Dusun Lae Logan III Desa Lae Luhung Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi, korban bencana longsor di Lae Logan III yang tidak diketahui nasibnya sejak Selasa (27/11) pagi kemarin, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi di bawah timbunan tanah longsor, Rabu (28/11) pagi.   
            Dandim 0206/D Letkol Inf Benny Satrian melalui Pasi Intel Dim Kapten Inf R Simarmata kepada wartawan, Rabu sore di Sidikalang mengatakan, korban ditemukan masyarakat setempat pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB.  “Korban kemudian dibawa ke rumah duka di Lae Logan III untuk dimakamkan.”  
            Seperti diberitakan, Situmorang bersama puluhan warga Lae Logan pada Selasa pagi tengah bergotong royong membersihkan jalan yang tertimbun tanah akibat longsor yang terjadi Senin malam.  Longsor pada Senin malam itu menyebabkan jalan yang menghubungkan Dusun Lae Logan II dengan  Lae Logan III tersebut tidak bisa dilalui.  Naas, saat bergotong royong, tiba-tiba terjadi longsor susulan menyebabkan Robinson tertimbun tanah longsoran setinggi sekitar 2 meter, sedangkan 5 warga lainnya mengalami luka (SIB, Rabu (28/11), halaman 1).
            Pencarian korban telah dilakukan masyarakat secara bergotong royong sejak Selasa pagi, namun upaya tidak menemukan hasil, bahkan pencarian sempat terhenti karena warga ketakukan akibat longsor susulan kembali terjadi Selasa sore kemarin sekitar pukul 16.15 WIB.  Pada Rabu pagi pencarian kembali dilakukan dengan cara membersihkan longsoran tanah, dan korban akhirnya ditemukan.  Ikut terlihat bersama masyarakat melakukan pencarian korban kemarin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maruli Barasa, camat setempat, kepala pos polisi Pardomuan dan lainnya.
            Lae Luhung merupakan desa di kawasan pelosok Kabupaten Dairi, sekitar 2,5 jam perjalanan dari Sidikalang.  Desa tersebut berada di daerah perbukitan dan rawan longsor.  Menurut Simbolon, seorang warga setempat, longsor semakin gampang terjadi karena masyarakat sejak beberapa tahun lalu gemar menebangi pohon untuk perluasan lahan pertanian.  ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Novalina br Purba Siswi SMAN 1 Sidikalang Belum Terungkap

DIHADIRI LIMA RIBU ORANG, PUNCAK PERAYAAN PESTA JUBILEUM 50 TAHUN GKPPD SUMBUL PENUH SUKACITA

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL