Banyak "Masalah" dan Keluhan Masyarakat soal Jalan Nasional di Karo, Dairi, Pakpak Bharat


Banyak Masalah dan Keluhan Masyarakat soal Jalan Nasional di Karo Dairi Pakpak Bharat, Anggota DPRDSU dan Wartawan Temui Kepala BBPJN




Sidikalang (SIB)
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) I Ditjen Bina Marga Ir Wijaya Seta mengatakan, banyak masalah yang harus dihadapi pihaknya dalam pelaksanaan tugas menciptakan jalan nasional yang handal untuk masyarakat.  Masalah tersebut mulai dari soal klasik seperti cepatnya jalan rusak akibat truk yang melintas melebihi tonase, hingga masalah di lapangan seperti larangan dari warga untuk memperbaiki jalan.
Hal itu dikatakan Seta dalam pertemuan dengan anggota DPRD Sumut asal daerah pemilihan Karo, Dairi dan Pakpak Bharat Richard Eddy M Lingga SE yang didampingi enam wartawan yang bertugas di ketiga kabupaten itu, Rabu (30/1) di Kantor BBPJN di Medan.
Richard didampingi para wartawan datang dan selanjutnya mengadakan pertemuan dengan pihak BBPJN karena banyaknya ditemukan “masalah” di lapangan serta keluhan masyarakat terkait kondisi jalan nasional di Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat.  Bahkan dalam beberapa kasus,  penanganan jalan nasional yang tidak maksimal telah menyebabkan korban jiwa seperti terjadi di Kabanjahe dan daerah lainnya.
“Jadi memang banyak masalah di lapangan yang harus kita hadapi.  Misalnya ada daerah dekat perbatasan Aceh sana kita tidak diperbolehkan memperbaiki jalan sebelum membayar ganti rugi Rp 400 juta kepada warga yang ladangnya terendam banjir,” katanya didampingi Kepala Bidang Perencanaan BBPJN I Faturrahman.
Richard mengatakan, kondisi jalan nasional di Karo, Dairi, Pakpak Bharat masih banyak yang memprihatinkan seperti ruas jalan Tanah Karo hingga perbatasan ke Kotacane, jalan Dairi menuju Subulussalam, jalan Kabanjahe-Merek, jalan Medan-Berastagi, jalan Mariam Ginting dari simpang tiga Mesjid Raya Kabanjahe hingga ke persimpangan Lau Dah Kabanjahe, jurang di perbatasan Kabupaten Karo-Dairi yang dibiarkan menganga tanpa pengaman, drainase di Jalan Runding Sidikalang yang tidak berfungsi sehingga jika hujan turun air meluap sampai ke rumah warga. 
“Malah Jalan Medan-Sidikalang di Kecamatan Sitinjo yaitu di Letter S, baru delapan bulan dikerjakan sekarang ini kondisinya sudah hancur,” katanya.
Ia meminta agar kegiatan-kegiatan BBPJN I dikerjakan dengan sebaik-baiknya.  Sebab, lanajutnya, ada kesan  bahwa perencanaan tidak matang sehingga hasilnya pun menjadi mengecewakan.
Kepala Balai berterima kasih atas masukan dan kritikan yang disampaikan, karena hal itu perlu untuk mendorong perbaikan kinerja pihaknya.  Ia menambahkan, pada Tahun Anggaran 2013 ini terdapat sejumlah kegiatan (proyek) BBPJN di wilayah Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat yang saat ini dalam proses tender, yakni pelebaran jalan batas kota Kabanjahe-Kutabuluh sepanjang 41,28 kilometer (proyek multi years 2013-2014) dengan alokasi dana Rp 66,8 miliar, pelebaran jalan Kutabuluh-Lau Pakam batas Provinsi NAD sepanjang 31,95 kilometer(multi years)Rp 51,2 miliar, peningkatan struktur jalan batas kota Kabanjahe-Merek sepanjang 3 kilometer Rp 8,2 miliar, peningkatan struktur Jalan Jamin Ginting 1,23 kilometer Rp 6 miliar, peningkatan struktur jalan Sumbul-Panji-batas kota Sidikalang 5 kilometer Rp 15 miliar, pelebaran jalan kota Kabanjahe-Merek 1 sepanjang 4,08 kilometer Rp 16,3 miliar, pelebaran jalan kota Kabanjahe-Merek 2 sepanjang 14,40 kilometer Rp 42,7 miliar, pelebaran jalan Merek-batas kabupaten Dairi/Sumbul 10 kilometer Rp 25 miliar, pelebaran jalan batas Kabupaten Simalungun/batas Kabupaten Karo-Seribu Dolok 9,33 kilometer Rp 42 miliar.  (B4)



Dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), Minggu, 3 Februari 2013, halaman 14.
 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perayaan Natal Lansia PGI Se-Provinsi Riau di HKBP Maranatha Pekanbaru Penuh Sukacita

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL