PARLEMEN/RENFIL

PILKADA DAIRI, PASANGAN PARLEMEN SINAGA/RENFIL CAPAH DIDEKLARASIKAN
·         BAWA MOTTO “BANGKIT BERSAMA DEMI PERUBAHAN”




Sidikalang (SIB)
            Deklarasi pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Dairi Drs Parlemen Sinaga MM/Dr H Renfil Capah MKes berlangsung semarak dihadiri sekitar 1.500 warga dan simpatisan dari berbagai kawasan di Kabupaten Dairi, Senin (27/5) pagi hingga menjelang sore di halaman Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang.  Pasangan ini didukung koalisi partai termasuk PPRN, Partai Buruh, PKPB, PBB, PNBKI.
            Pada Pilkada 2008 silam yang diikuti 7 pasangan calon, Parlemen (ketika itu berpasangan dengan dr Budiman Simanjuntak) menang di putaran pertama namun perolehan suara tidak mencapai 30 persen.  Di putaran kedua, mereka balik diungguli pasangan KRA Johnny Sitohang Adinegoro/Irwansyah Pasi dalam proses Pilkada yang berakhir di Mahkamah Konstitusi.
            Ketua panitia acara deklarasi, Agustinus Pisser Simamora mengatakan, setelah cukup lama masyarakat menunggu kepastian soal jadi-tidaknya Parlemen dan pasangannya maju di Pilkada Dairi 2013, akhirnya pada 27 Mei terjawab sudah.  “Sebuah pedang harus melalui proses penempaan yang luar biasa agar bisa bagus, begitu juga dengan pasangan ini,” katanya.
            Acara yang diawali kebaktian singkat dipimpin Pdt Pardamean Silalahi MTh itu dihadiri begitu banyak tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh parpol, termasuk Raja Ardin Ujung, RUE Capah, R Silaban, Suparto Gultom, Dahlan Sianturi, Selamat Ujung, Lumban Panjaitan, Sondang Berutu.  Acara juga dimeriahkan hiburan sejumlah artis dari Sidikalang dan Medan.
            Parlemen Sinaga dalam pidato politiknya mengatakan, kehadiran begitu banyak warga dan tokoh dalam acara deklarasi telah menguatkan hati dan pikiran pasangan tersebut untuk maju dalam Pilkada, sekaligus juga merupakan suatu pertanda tingginya keinginan perubahan untuk Dairi yang lebih baik. 
Dengan suara bergetar menahan air mata haru, Sinaga menuturkan sebenarnya ia masih trauma dengan kekalahan pada Pilkada 2008, namun dia menegaskan tidak dapat berdiam diri melihat kondisi Kabupaten Dairi saat ini yang secara umum mengecewakan masyarakat.
            “Jujur, saya masih trauma,” katanya dengan suara pelan dan bergetar.  Suasana mendadak terasa hening.  “Tapi saya tak ingin Dairi tetap seperti ini.  Dengan memohon kepada masyarakat Dairi dan Tuhan, saya memberanikan diri untuk maju kembali dalam Pilkada ini, hanya mengandalkan dukungan seluruh masyarakat Dairi.  Perjuangan kita di Pilkada 2013 bukan untuk memenangkan Parlemen Sinaga dan Renfil Capah, tapi memenangkan rakyat Dairi,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
            Menurutnya, peta politik di Dairi luar biasa berat.  Ada dua parameter, lanjut pensiunan PNS Pemkab Dairi itu.  Pertama, pengalaman Pilkada 2008.  “Bisa saya katakan, kita dizolimi,” ujarnya.  Kedua, banyaknya pendukung dan simpatisan Parlemen/Budiman di jajaran Pemkab Dairi yang dimutasi.  “Hampir 800 orang semua sahabat saya, teman-teman saya dimutasi.  Ada yang datang ke rumah, ada yang keluarganya datang menangis ke rumah.  Saya menangis, apakah karena saya, semua teman dan sahabat saya harus ikut menderita? Tidak! Kita tidak bisa diam.  Kita tidak bisa lemah.  Karena itulah kita pilih motto ‘Bangkit bersama demi perubahan’.  Perubahan mana? Perubahan Dairi yang lebih baik,” ujarnya berapi-api.
            Mengingat pengalaman itu, lanjutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan pendukung dan simpatisan serta seluruh masyarakat Dairi, yakni agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, tidak mau dibodoh-bodohi, kemudian berani, dan terakhir berpegang teguh pada prinsip kejujuran.
            “Saya membaca koran beberapa hari yang lalu, disana dinyatakan DP4 Pilkada 2013 sebanyak 233.919, padahal DPT Pilgubsu bulan Maret berjumlah 193 ribu.  Dalam tempo dua bulan ada pertambahan penduduk 40 ribu.  Aneh bin ajaib.  Artinya di sini kita bukan memvonis ada yang salah, tapi ini harus kita kawal, kita jaga,” tandasnya. 
            Saat Parlemen didampingi isteri Lovina br Pangaribuan tampil bernyanyi bersama Renfil (mantan Direktur RSUD Sidikalang) didampingi isteri Mardiah br Lingga, puluhan masyarakat biasa spontan maju ke pentas memberikan sumbangan.  Acara juga diisi dengan pernyataan dukungan oleh tokoh-tokoh marga/adat serta penyerahan alat-alat sosialisasi.  (B4)

DIMUAT DI HARIAN SINAR INDONESIA BARU (SIB), SELASA, 28 MEI 2013, HALAMAN 6.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Novalina br Purba Siswi SMAN 1 Sidikalang Belum Terungkap

DIHADIRI LIMA RIBU ORANG, PUNCAK PERAYAAN PESTA JUBILEUM 50 TAHUN GKPPD SUMBUL PENUH SUKACITA

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL