Pertanian
Parbuluan Diproyeksikan jadi Kecamatan Sentra Jeruk di Dairi
Sidikalang (SIB)
Kecamatan
Parbuluan diproyeksikan menjadi salah satu kawasan penghasil jeruk terbesar
atau sentra jeruk di Kabupaten Dairi.
Saat ini, sesuai data dari petugas PPL, terdapat sekitar 448 hektar
lahan tanaman jeruk di Parbuluan, yang setengah di antaranya sudah mulai
menghasilkan atau berbuah.
Hal
itu dikatakan Camat Parbuluan Monang Habeahan SSos kepada wartawan, kemarin di
kantornya. “Tanaman jeruk ini cukup
idola di Parbuluan, banyak petani yang tadinya menanam tanaman muda, sekarang
beralih menanam jeruk, mungkin karena lahannya cocok untuk pertanian jeruk dan
tanahnya juga masih subur, belum jenuh,” jelasnya.
Tanaman
jeruk di kecamatan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pakpak
Bharat dan Samosir itu, menurut Camat menyebar di 11 desa di kecamatan
itu. “Tapi konsentrasinya ada di empat
desa, yaitu Lae Hole, Parbuluan IV, Parbuluan VI dan Parbuluan III,” ujarnya.
Banyak petani di
Parbuluan sekarang merupakan pendatang, termasuk dari Tanah Karo dan
Simalungun, lanjutnya. Kebanyakan petani
dari kabupaten tetangga itu sudah berpengalaman berkebun jeruk sehingga bisa
menjadi contoh atau tempat bertanya bagi petani yang baru kali ini berkebun
jeruk.
A Tarigan, salah
seorang petani, kepada wartawan mengatakan tanaman jeruk semakin lama semakin
berkembang di Parbuluan, selain karena lahan cocok untuk pertanian jeruk juga
karena sudah banyak contoh petani yang ekonominya meningkat setelah berkebun
jeruk, sehingga menjadi penarik.
Ibu boru
Girsang, petani lain, secara terpisah mengatakan tanaman jeruk di Dairi
diperkirakan punya prospek cerah. “Dua
minggu lalu kami panen, harganya lumayan,” katanya. Di ladangnya seluas sekitar dua hektar, tanaman
jeruk ditanam dengan umur bervariasi, ada yang sudah berusia 5 tahun dan sudah
berbuah, sebagian masih berumur tiga tahun. (B4)
Dimuat di Harian SIB, Selasa, 13 Agustus 2013, halaman 6.
Komentar
Posting Komentar