Dihadiri Tiga Ribu Warga, Pesta Budaya Njuah-juah Digelar di Stadion Sitinjo Dairi



  



Sidikalang (SIB)
            Pesta Budaya Njuah-juah Tahun 2013 digelar di Stadion Baru Sitinjo di Jalan Medan-Sidikalang, Rabu (18/9), dihadiri sekitar 3 ribu warga dari 15 kecamatan se-Kabupaten Dairi.  Seluruh peserta dari kecamatan, tamu dan undangan hampir semuanya mengenakan pakaian adat Pakpak yang didominasi warna hitam.
            Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Pesta Njuah-juah tahun ini berlangsung cukup singkat yakni dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 14.00 WIB.  Acara diawali dengan defile barisan 15 kecamatan se-Kabupaten Dairi yang membawakan hasil-hasil bumi dan usaha tradisional dari masing-masing kecamatan, seperti durian, bawang, kelapa muda, tomat, daun prei, wortel, lemang, ikan mas, kain ulos dan lainnya. 
Hasil-hasil pertanian, perikanan, dan perkebunan yang dibawa dari masing-masing kecamatan itu kemudian diminta para panitia saat defile melintas di depan barisan kehormatan (Bupati dan pejabat Pemkab lainnya) dan langsung dimasukkan ke mobil-mobil para pejabat Pemkab oleh para sopir dan ajudannya, padahal saat itu defile barisan masih berlangsung. Tak ayal, perbuatan yang kurang simpatik itu mendapat banyak sorotan dari masyarakat.  “Katanya pejabat Pemkab Dairi datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani, tapi nyatanya kok kebalikannya.  Oleh-oleh itu belum berhenti di meja sudah langsung dibawa ke mobil para pejabat, sampai penuh itu belakang mobil dengan tomat, bawang, durian, ikan mas dan barang-barang lainnya,” ujar seorang ibu boru Simbolon.
            Usai defile, acara dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Dairi Bonar Butar-butar, Ketua Lembaga Kebudayaan Pakpak Umar Ujung, Ketua DPRD Delpi Ujung, Kepala Dinas Pariwisata Sumut diwakili Humala Pardede dan Pembukaan oleh Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro.
            Selanjutnya acara diisi dengan doa oleh ‘Sulang Silima Marga Kudadiri’, makan siang bersama dan diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba lagu Pakpak dan lomba memasak pelleng (makanan khas etnis Pakpak) yang diselenggarakan sebelumnya.
            Bonar dalam sambutannya mengatakan Pesta Njuah-juah bertujuan agar nilai-nilai luhur budaya bisa diwarisi kalangan generasi muda sehingga tercipta generasi berbudaya dan berbudi luhur.
            Ketua LKP mengatakan pihaknya tak ingin Pesta Njuah-juah hanya jadi kegiatan seremonial belaka.  Ia juga mengeluhkan minimnya perhatian Pemkab Dairi terhadap kebudayaan Pakpak, sehingga banyak kalangan Pakpak yang kecewa karena usulan-usulan yang diberikan ternyata tidak diterima pihak Pemkab.  Sementara Humala Pardede berharap agar penyelenggaraan kegiatan budaya itu bisa ditingkatkan dari tahun ke tahun.
            Bupati Dairi dalam sambutannya mengatakan, pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tokoh masyarakat, tokoh adat dan lembaga-lembaga adat.  Bahkan sebenarnya, katanya, tokoh adat, tokoh masyarakat dan lembaga adat itulah yang lebih bertanggung jawab dalam pelestarian budaya.  Berikan konsep dan pemerintah pasti akan mendukungnya, katanya.
            Turut hadir, Muspida Dairi, Sekdakab Dairi Julius Gurning SSos MSi, Ketua TP PKK dan Ketua DWP, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, para kepala badan, dinas, kantor di lingkungan Pemkab Dairi dan undangan lainnya.  (B4)

Dimuat di SIB, Kamis 19/9, halaman 6.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perayaan Natal Lansia PGI Se-Provinsi Riau di HKBP Maranatha Pekanbaru Penuh Sukacita

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL