Aksi Massa di KPU Dairi Kembali Berakhir Ricuh

·                     Massa Sempat Terobos Masuk Kantor KPU
·                     Seorang Warga Tertembak





Sidikalang (SIB)
            Dua hari menjelang Pilkada Dairi 10 Oktober, kerusuhan kembali terjadi di Kantor Komisi Pemilihan Umum di Jalan Palapa Sidikalang, Selasa (8/10), menyusul aksi seratusan warga dari ‘Masyarakat Anti Pemilukada Curang’ kembali mendatangi kantor itu. 
Menurut pantauan wartawan, massa yang kecewa tidak bertemu seorangpun komisioner KPU kemudian masuk secara paksa ke dalam kantor dengan mendobrak dan menerobos pintu.  Secara emosional massa kemudian membawa keluar sejumlah logistik Pilkada berupa satu buah kotak suara dan sejumlah kertas suara yang dikemas dalam kardus yang ada di ruangan.  Massa berteriak-teriak menyatakan telah menemukan bukti kecurangan.
Massa mendatangi KPU untuk menyampaikan sejumlah hal, yakni mempertanyakan soal daftar pemilih tetap (DPT) yang dinilai masih bermasalah, yakni adanya pemilih ganda sekitar 50 ribu pemilih, meminta komisioner KPU mengundurkan diri karena tidak mampu melaksanakan tugasnya, meminta KPU Sumut mengambil alih pelaksanaan Pilkada.
            Polisi segera menambah kekuatan personil dengan bersenjata lengkap dan bertindak tegas.  Brimob menembakkan senjata ke udara beberapa kali untuk membubarkan massa.  Tarik menarik, saling dorong juga terjadi, ditingkahi suara jeritan dan teriakan massa.  Personil Brimob bersama petugas Polres Dairi dan polres tetangga yang BKO melakukan pengejaran terhadap massa yang berlarian menyelamatkan diri.  Belum diketahui secara jelas berapa orang yang diamankan petugas.
            Praktis, kondisi begitu kacau.  Warga sekitar lokasi menjadi ketakutan.  Rumah penduduk, warung dan usaha lainnya langsung ditutup pemilik.
Seorang warga Siempat Nempu Dairi, Thamrin Manik, menjadi korban luka tembak.  Tidak begitu jelas diketahui bagaimana persisnya ia bisa tertembak.  Namun korban mengalami luka bekas tembak di bagian paha kanan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.
            Seorang wartawan, Rudi Sinaga juga sempat mengalami ancaman.  Kontributor Metro TV itu mengaku sempat ketakutan karena moncong senjata diarahkan ke wajahnya saat hendak mengambil Hpnya di kantin samping kantor KPU.
            Sekitar pukul 14.15, aksi massa dapat dibubarkan.  (B4)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Novalina br Purba Siswi SMAN 1 Sidikalang Belum Terungkap

DIHADIRI LIMA RIBU ORANG, PUNCAK PERAYAAN PESTA JUBILEUM 50 TAHUN GKPPD SUMBUL PENUH SUKACITA

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL