"Kubilang, kubilang ...."

Paling malas kalau ngobrol sama teman yang kalau bicara suka menirukan kata-katanya ke orang lain.  Misalnya dia bilang, "Jadinya marah aku sama dia, Ri. Jangan macam-macam kau sama aku ya, kubilang. Aku pun bisa nya emosi, kubilang.  Mentang-mentang selama ini aku diam, kau pikir bisa seenaknya aja kau sama aku, kubilang."

Pas dia bilang "Jangan macam-macam dst" itu, nadanya tinggi seolah-olah dia marah sama kita.  Pas dia bilang "Kubilang" itu nadanya rendah malah seperti tak terdengar. Jadinya beberapa orang yang duduk di dekat kita, menoleh.  Mungkin mereka kira lagi ada adegan marah-marah, hehe. Si kawan makin semangat ngomong. Masih pake kamus "Kubilang, kubilang" itu, sekarang dilengkapi dengan acara angkat-angkat tangan dan ngacung-acungkan telunjuk segala. Haduh. Kalau orang melihat dari jauh, dan tidak mendengar percakapan kita, pastilah mereka menduga kita sedang dimarahi kawan itu.

Pernah suatu ketika, saat berhadapan dengan kawan yang begitu, dan aku sudah hampir bosan mendengarnya, aku ambil saja jurus jalan keluar. Pas dia masih semangat-semangat ngomong "kubilang, kubilang" itu, aku potong omongannya. Pura-pura aku perhatikan wajahnya. "Sebentar ya, diam aja." Dan, plak!  "Ada nyamuk," kataku. Aku tampar bagian bawah pipinya walau tidak dengan keras tentu saja. Alasannya itu tadi, ada nyamuk di pipinya, padahal tentu saja tak ada. Setelah ada adegan "tampar" itu, pembicaraan pun mendekati endingnya.  Mungkin orang yang melihat dari jauh mengira kita diomeli si kawan dan kita akhirnya menamparnya karena sudah kelewatan, hehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perayaan Natal Lansia PGI Se-Provinsi Riau di HKBP Maranatha Pekanbaru Penuh Sukacita

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL