pku
Demam Berdarah Serang
Pekanbaru
Pekanbaru (SIB)
Sejumlah
warga kota Pekanbaru Provinsi Riau dalam dua minggu terakhir ini terserang
penyakit demam berdarah atau DBD, sebagian kini dirawat di RS Prof Tabrani
Jalan Sudirman Pekanbaru.
Tarigan,
seorang warga Pekanbaru, Rabu (30/12) kepada wartawan mengatakan, sudah banyak
warga yang terserang DBD dan dirawat di rumah sakit. “Beberapa hari
yang lalu ada beberapa warga di Kecamatan Bukit Raya yang terpaksa dirawat di
rumah sakit karena terserang DBD. Sebagian sudah sembuh tapi
sebagian masih dirawat, malah ada yang baru masuk rumah sakit karena baru
terjangkit,” ujarnya.
Parlin,
warga lain, menambahkan, sebenarnya beberapa waktu lalu telah dilakukan
“fogging” (pengasapan) di sejumlah lokasi, termasuk di Bukit Raya, tempat dia
tinggal. Namun menurutnya pengasapan tidak begitu ampuh karena ternyata nyamuk
masih ada. “Banyak juga warga yang mempertanyakan pengasapan itu,
apakah sudah memenuhi standar dan prosedur atau belum karena memang ternyata
tidak ampuh,” ujarnya.
Informasi
dari Pemko Pekanbaru, hingga akhir Desember ini tercatat
487 kasus DBD yang terjadi di Kota Pekanbaru dan mengakibatkan empat korban
meninggal. Jumlah kasus tersebut meningkat dari tahun 2014 yang hanya 182
kasus.
Untuk menekan jumlah kasus, Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru meminta warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta rajin
membersihkan lingkungan.
"Untuk tahun 2015 ini memang ada
peningkatan kasus yang jumlahnya cukup tinggi. Meski jumlah korban turun dari
tahun sebelumnya yang berjumlah 5 orang, tapi jumlah peningkatan kasus ini
sangat membuat masyarakat khawatir," kata Kadis Kesehatan Kota Pekanbaru
Helda S Munir melalui Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Gustiyanti kepada
pers.
Menurutnya, dari jumlah 487 tersebut
kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Tampan dengan 79 kasus, kemudian di
Kecamatan Payung Sekaki dan Tenayan Raya. Sedangkan untuk korban meninggal itu
terjadi pada Februari lalu.
Ia mengatakan, peran masyarakat untuk menekankan
jumlah kasus DBD sangat dibutuhkan. "Pencegahan itu kan tak mesti dari
pemerintah saja, tapi masyarakat juga bisa membantu dengan menggalakkan 3M
Plus. Apalagi iklim yang masih pancaroba yang dapat meningkatkan kasus DBD di
Pekanbaru," ujarnya. (R22)
Dimuat di Harian SIB, Kamis 31 Desember 2015, halaman 18.
Komentar
Posting Komentar