SPS

Ketua Harian SPS Pusat Kukuhkan Pengurus SPS Riau 
* "Quality Jurnalism", Kunci Menghadapi Banyaknya Tantangan Pers Saat Ini 


Pekanbaru (SIB)
        Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat Admad Djauhar mengukuhkan pengurus SPS Cabang Riau periode 2016-2020, Jumat (3/6) di Gedung Daerah Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru.  Pengurus yang dikukuhkan tersebut diketuai Zulmansyah Sekedang (Harian Riau Pos), sekretaris M Hasbi (Be Magazine), bendahara Oberlin Marbun (Tabloid Horas Plus) dan dilengkapi dengan bidang-bidang organisasi.

        Djauhar sebelum mengukuhkan pengurus tersebut mengatakan, sebagaimana aturan dan kebiasaan di SPS, yang bisa melantik pengurus SPS Cabang adalah ketua umum SPS.  "Perlu kami sampaikan bahwa ketua umum kita Pak Dahlan Iskan sudah beberapa lama berada di Amerika, mungkin juga sedang berada di pedalaman Amerika.  Untuk itu, yang kita lakukan hari ini adalah pengukuhan karena sesuai aturan main di SPS, yang bisa melantik pengurus cabang adalah ketua umum.  Nanti kita jadwalkan agar pelantikan dilaksanakan di Jakarta saja, mungkin setelah Lebaran," ujarnya.

         Dalam sambutannya usai pengukuhan, ketua harian SPS mengatakan tantangan pers saat ini sudah semakin berat.  Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang antara lain telah melahirkan media sosial.  Dalam perkembangannya, katanya, media sosial bahkan "memberitakan" suatu peristiwa atau informasi hampir serupa seperti yang ditampilkan media massa.  "Yang membedakannya adalah bahwa di media massa ada verifikasi, ada konfirmasi sebelum suatu informasi ditampilkan. Selain itu penyajian berita oleh media massa tentu lebih berkualitas karena sudah melalui proses pengolahan olah orang-orang pers," ujarnya.

         Karena itu, lanjutnya, tidak bisa tidak, hanya 'quality jusnalism' atau pers yang berkualitas saja yang akan bisa bertahan menghadapi banyaknya tantangan pers saat ini. Ia juga mengingatkan agar pers tidak melulu memuji-muji seorang kepala daerah sehingga kepala daerah tersebut terlena.  "Dan tiba-tiba kita semua tersentak karena tiba-tiba gubernur, atau wali kota atau bupati yang tiap hari masuk koran dengan berita yang baik-baik itu ternyata ditangkap KPK karena korupsi.  Kita tidak ingin seperti itu. Perusahaan pers tentu harus bermitra dengan berbagai pihak, tapi juga harus tetap menjaga sikap kritis," jelas Djauhar.

        Turut hadir, pejabat dari Pemprov Riau, Pemko Pekanbaru, Forkompinda, sejumlah pimpinan surat kabar dan undangan lainnya.  (F05)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Novalina br Purba Siswi SMAN 1 Sidikalang Belum Terungkap

DIHADIRI LIMA RIBU ORANG, PUNCAK PERAYAAN PESTA JUBILEUM 50 TAHUN GKPPD SUMBUL PENUH SUKACITA

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL