Mahasiswa Unjuk Rasa ke Mapolda Riau, Minta SP3 15 Perusahaan Dicabut

Mahasiswa Curiga Ada Unsur Kesengajaan dalam Masalah Asap 


Pekanbaru (SIB)
Sekitar 30 mahasiswa berunjuk rasa ke Mapolda Riau di Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin (5/9), menuntut pencabutan SP3 terhadap 15 perusahaan yang terlibat kasus kebakaran lahan dan hutan.  Mahasiswa juga meminta Kapolda Brigjen Pol Supriyanto mundur jika memang tidak sanggup lagi menangani kasus-kasus asap di Riau.
Mahasiswa datang berjalan kaki sambil membawa sejumlah poster dan spanduk, antara lain berisi "Cabut SP3", "Tangkap perusahan pembakar lahan", "Selamatkan rakyat Riau", "Saatnya Peduli", "Ajak kita kongkow-kongkow".  Mahasiswa tidak bisa masuk ke dalam Mapolda karena gerbang masuk telah ditutup dan dikawal ketat puluhan polisi.  Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan terlihat turun langsung melihat aksi unjuk rasa mahasiswa. Ia didampingi Kompol Marlen Siahaan dari Polda.
Dalam orasinya, mahasiswa menyatakan keprihatinannya karena masalah asap akibat kebakaran lahan dan hutan terus terjadi setiap tahun di Riau. Sudirman, Ketua Badko HMI Riau-Kepri mengatakan, salah satu sebabnya adalah tidak tegasnya penegak hukum. "Setiap tahun masalah asap terjadi di Riau, setiap tahun ratusan miliar rupiah harus dicairkan hanya untuk memadamkan api," ujarnya sambil menambahkan, mahasiswa curiga ada unsur kesengajaan, sebab ada pihak-pihak yang "diuntungkan" dengan adanya dana miliaran untuk mengatasi masalah asap.
Mahasiswa mendesak Polda segera mencabut SP3 15 perusahaan yang diduga terlibat kasus-kasus kebakaran lahan dan hutan di Riau serta benar-benar serius dalam menangani kasus serupa yang melibatkan perusahaan atau korporasi.  Mereka juga mengecam keras perwira Polda yang kongkow-kongkow dengan pimpinan perusahaan yang diduga terlibat kasus kebakaran lahan dan hutan sebagaimana fotonya beredar luas di masyarakat.  
 "SP3 15 perusahaan sangat melukai hati masyarakat Riau.  SP3 tidak adil bagi korban asap dan korban yang meninggal dunia.  Tegakkan keadilan di Riau ini, cabut SP3," ujarnya yang disambut teriakan-teriakan "Hidup mahasiswa!" dari massa.
Di penghujung aksi, mahasiswa membacakan pernyataan sikapnya dan menyerahkannya kepada Kapolresta.  Dalam kesempatan itu Kapolresta mengatakan pihaknya menghargai hak mahasiswa untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Ia meminta mahasiswa dalam melaksanakan aksinya tetap sesuai dengan aturan hukum dan jangan sampai anarkis. Usai melaksanakan aksi di Mapolda, mahasiswa kemudian bergerak ke RRI Pekanbaru untuk menyampaikan aspirasinya.  (F05)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Novalina br Purba Siswi SMAN 1 Sidikalang Belum Terungkap

DIHADIRI LIMA RIBU ORANG, PUNCAK PERAYAAN PESTA JUBILEUM 50 TAHUN GKPPD SUMBUL PENUH SUKACITA

BPP Mamre GBKP Puji Pengurus Klasis Riau-Sumbar yang Teratur Gelar RPL